Disdik Imbau Sekolah Waspadai Masuknya Ajaran Radikalisme

Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Papua mengimbau aparatur lembaga pendidikan maupun sekolah-sekolah yang ada di bumi cenderawasih, agar mulai mewaspadai masuknya ajaran radikalisme yang berpotensi menanamkan nilai-nilai kebencian terhadap pihak maupun individu tertentu.

Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Elias Wonda di Jayapura, Jumat (22/6) petang.

Kendati demikian, dari hasil pengamatannya sampai saat ini, belum ada laporan mengenai masuknya ajaran-ajaran radikalisme ke sejumlah lembaga pendidikan di Papua. Pun begitu, pihaknya tetap mengharapkan antisipasi dari seluruh perangkat sekolah maupun pemerintahan di kabupaten dan kota, guna menangkal masuknya ajaran sesat seperti itu.

“Harus dijaga dan kalau ada gerakan-gerakan yang mengajarkan hal-hal kebencian seperti itu, saya minta segera laporkan kepada kami di dinas untuk diteruskan ke pihak yang berwajib. Hanya memang kita akui sampai saat ini di Papua masih aman.”

“Justru sebenarnya di daerah lain dimana ada perguruan tinggi yang dosennya mengajarkan tentang ajaran radikal. Bahkan ada satu kabupaten yang di sekolahnya tidak bisa hormat bendera serta menyanyikan indonesia raya. Ini kan keterlauan ajaran radikal seperti ini. Nah yang seperti begini pun mesti diwaspadai jangan masuk di Papua,” serunya.

Sebelumnya, Sekda Papua Hery Dosinaen mengimbau sekolah perlu mendeteksi perilaku-perilaku siswanya yang dianggap menyimpang sejak dini.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah tumbuhnya paham radikalisme dan terorisme, sebab, anak-anak atau remaja kini sangat rentan dipengaruhi.

"Dengan demikian saya harap kalau anak-anak kita punya ideologi berbeda dan tertanam kebencian terhadap pihak tertentu, sekolah mesti bisa mendeteksi pada tahap itu. Harapannya supaya bisa diminalisir, sehingga aksi radikal bisa ditekan,” harapnya.